Diskusi adalah pertukaran pengetahuan, sedangkan perdebatan adalah saling menukar kedunguan

Tentang Saya

Tempat Belanja Online

Tempat Belanja Online
Toko online biasa tapi bukan barang-barang biasa-biasa

JANGAN LUPA WAKTU

Stieg Larsson, Terkenal Setelah Meninggal Dunia

Senin, 01 Februari 2010
Tahun 2010 seharusnya merupakan tahun penting bagi penulis Swedia Stieg Larsson. Buku trilogi Millennium karyanya terjual 25 juta eksemplar dan dia dinobatkan menjadi penulis terlaris Eropa. Sementara film yang diangkat dari novel triloginya itu akan dirilis di Amerika dan Inggris.

Tetapi, Stieg Larsson meninggal dunia secara tiba-tiba pada tahun 2004, sebelum buku pertama dari trilogi Millennium tersebut diterbitkan. Jadi kematiannya ini mungkin menjadi penyebab kenapa sekarang tiba-tiba banyak kontroversi mengenai kisah hidupnya. Buku-buku penulis Swedia ini menjadi sensasi di dunia penerbitan.

Buku trilogi The Girl With the Dragon Tattoo, The Girl Who Played With Fire dan The Girl Who Kicked the Hornets' Nest mengisahkan Mikael Blomkvist, seorang wartawan investigatif, dan Lisbeth Salander, seorang detektif swasta perempuan eksentrik. Para penggemar Larsson mungkin mengetahui sedikit mengenai latar belakangnya.

Rebutan Warisan
Mendiang Larsson adalah seorang wartawan sayap kiri yang memulai karirnya sebagai perancang grafis di satu kantor berita Swedia dan kemudian menjadi seorang penyelidik terkemuka gerakan-gerakan politik ekstrem kanan. Di waktu luangnya - dan pada malam hari ketika dia tidak bisa tidur - dia menulis novel.

Tahun 2004 seorang penerbit Swedia tertarik untuk membaca hasil karyanya, dan Larsson langsung menyerahkan dua manuskrip sebelum menyelesaikan jilid terakhir dari triloginya pada pertengahan tahun itu. Larsson meninggal karena serangan jantung beberapa bulan kemudian pada usia 50 tahun.

Ketika diterbitkan setahun kemudian, buku-bukunya langsung menjadi buku terlaris di Swedia dan diterjemahkan di negara-negara lain sehingga menghasilkan uang jutaan dolar bagi ahli waris Larsson. Pembagian harta Larsson menjadi berita utama di berbagai surat kabar karena pasangan hidup Larsson selama 30 tahun, Eva Gabrielsson, yang tidak pernah dinikahinya tidak mendapat warisan sama sekali karena tidak ada surat wasiat.

Ayah dan saudara laki-laki Larsson dinyatakan sebagai ahli waris yang sah. Selain pertikaian mengenai harta warisannya, ada juga pertikaian mengenai pribadi Larsson sendiri dengan penerbitan dua buku biografi Larsson tahun ini. Mungkin kedua buku biografi tidak resmi ini diterbitkan bersamaan dengan sebuah film adaptasi triloginya yang akan dirilis di Inggris dan Amerika pada bulan Maret.

Bakat Diragukan
Kurdo Baksi yang pernah menjadi kolega Larsson ketika dia bekerja untuk sebuah majalah antifasis, Expo, dan mengenalnya sejak tahun 1992, baru saja menerbitkan buku berjudul Kawanku Stieg Larsson.

Tuduhan Baksi bahwa Larsson bukan wartawan yang baik menjadi kontroversi di Swedia. "Banyak orang sangat marah," kata Baksi. "Dia dianggap seperti tuhan di Swedia".

Tetapi kontroversi buku Baksi mungkin akan segera tertelan oleh tuduhan baru dari seorang bekas kolega Larsson yang lain. Anders Hellberg yakin Larsson tidak mungkin menulis prosa dalam buku-buku trilogi Millennium.

Hellberg pernah bekerja dengan Larsson untuk kantor berita TT di akhir tahun 1970-an dan 1980-an ketika Larsson bekerja sebagai perancang grafis. Dia bertugas menyunting kata-kata yang ditulis Larsson untuk berbagai karya grafis dan Hellberg mengatakan Larsson bukan penulis yang baik.

"Tulisannya bukan tulisan profesional. Semuanya salah, urutan kata, sintaks - bahasanya pun tidak profesional," kata Hellberg. "Menulis buku merupakan bakat. Seseorang bisa belajar menulis tetapi hanya sampai batas tertentu. Menurut saya Stieg tidak mungkin menulis novel-novel itu."

Hellberg menyatakan dia tidak tahu siapa yang mungkin menulis novel-novel itu bagi Stieg Larsson. Tetapi dia mengatakan bukan tidak mungkin pasangan hidup Larsson, Eva Gabrielsson yang berprofesi sebagai arsitek, memainkan peran sangat penting.

"Eva pernah menulis banyak paper. Dia adalah seorang penulis berbakat, itu yang saya dengar," tambah Hellberg. Namun dia menambahkan, dirinya tidak memiliki bukti Gabrielsson adalah penulis novel-novel itu.

Daya Tarik Buku Larsson
Dugaan bahwa Larsson tidak bisa menulis sehingga tidak mungkin dia menulis novel trilogi itu ditepis oleh orang-orang yang kenal dengannya, seperti Anna-Lena Lodenius, yang pernah menulis buku menganai neo-Nazi bersama Larsson di awal tahun 1990-an.

"Ketika kami mulai bekerja sama memang dia awalnya tidak bagus. Tetapi itu sudah lama sekali," kata Lodenius. "Bila anda membaca buku-bukunya anda bisa mendengar suaranya. Rasanya seperti dia berada di sebelah anda. Itu memang kata-katanya, memang gaya bahasa dia. Saya bisa mendengarnya."

Terlepas dari kontroversi mengenai sosok Larsson, penerjemah trilogi Millennium ke dalam bahasa Inggris, Steven Murray beranggapan, daya tarik novel-novel itu adalah pesan politis dan moral trilogi itu.

Buku-buku Millennium juga menyentuh topik korupsi di dunia konglomerat, kelemahan wartawan, warisan ideologi Nazi dan kekerasan terhadap perempuan, topik-topik yang menurut Murray menarik bagi para pembaca.

Jadi tanpa kematiannya yang tiba tiba pun pada tahun 2004, kisah hidup Stieg Larsson tetap menarik. Seorang laki-laki yang mendekati usia paruh baya yang belum pernah menulis fiksi tiba-tiba menghasilkan novel trilogi, tetapi meninggal dunia sebelum namanya menjadi tenar.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
banner125125 d'famous_125x125
 

Followers