
Menurut dosen yang meraih gelar doktor dari Aberystwyth University, Wales, Inggris itu, pengolahan citra yang dikembangkannya memperhatikan informasi tekstur dan intensitas untuk klasifikasi densitas payudara dalam mengambil kesimpulan.
"Pembacaan mammografi mencerminkan risiko kanker sesuai pengelompokan berdasar Tabar's Mammographic Patterns. Kami menggunakan pengolahan citra untuk memperhatikan informasi tekstur dan intensitas densitas payudara," katanya.
Ia mengatakan, dengan metode yang dikembangkannya itu dapat membantu diagnosis dini kanker payudara dengan akurasi 77,57 persen dari klasifikasi manual yang dilakukan oleh ahli radiologi. "Metode itu bisa membantu diagnosis dini kanker payudara yang selama ini dilakukan melalui mammografi biasa atau manual," katanya.
Menurut dia, di Indonesia belum ada program "screening" rutin untuk wanita yang telah melalui usia menopause untuk memperoleh keuntungan yang tinggi dalam pencegahan kanker payudara. "Berkaitan dengan hal itu hasil penelitian atau metode tersebut ke depan diharapkan bisa diterapkan di berbagai institusi kesehatan di Indonesia seperti rumah sakit agar angka kematian penderita kanker payudara berkurang," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar