Diskusi adalah pertukaran pengetahuan, sedangkan perdebatan adalah saling menukar kedunguan

Tentang Saya

Tempat Belanja Online

Tempat Belanja Online
Toko online biasa tapi bukan barang-barang biasa-biasa

JANGAN LUPA WAKTU

Anak Anda Berbakat? Belum Tentu Sukses, Pak, Bu..

Jumat, 08 Oktober 2010

LONDON--Anak-anak dengan bakat luar biasa ternyata sama besar kemungkinannya untuk gagal maupun sukses pada masa dewasa. Dalam salah satu penelitian terluas yang pernah diadakan, ditemukan bahwa dari 210 anak berbakat, hanya tiga persen yang akhirnya "jadi orang".

Professor Joan Freeman mengatakan dari 210 anak-anak yang dia teliti, hanya setengah lusin yang bisa dikatakan meraih 'kesuksesan konvensional'. "Pada usia enam atau tujuh tahun anak berbakat memiliki potensi yang mencengangkan, tetapi banyak dari mereka terjebak dalam situasi potensi yang terpasung," kata Freeman seperti yang dikutip Daily Mail, Senin.

Professor Freeman melacak anak-anak yang berbakat di bidang matematika, seni, dan musik sejak tahun 1974 hingga sekarang. Kebanyakan dari mereka tidak sukses pada masa dewasa karena perlakuan yang mereka alami dan dalam beberapa kasus direnggut dari masa kanak-kanak.

Dalam beberapa kejadian, orang tua menekan anaknya begitu keras atau malah dipisahkan dari kelompok sebayanya, sehingga akhirnya hanya mempunyai sedikit teman. Ia juga menambahkan 'menjadi istimewa berarti lebih bisa menghadapi hal-hal yang bersifat intelektual tapi tak selalu bisa menghadapi hal-hal emosional.

Freeman juga cenderung menekankan bahwa anak-anak berbakat sama rapuhnya dengan anak biasa bahkan mungkin "punya kekuatan emosi yang lebih besar". "Saya ingin menegaskan bahwa mereka yang berbakat juga hanya manusia biasa tapi menghadapi tantangan-tantangan, khususnya harapan yang tidak sesuai kenyataan, biasanya dipandang aneh dan tak bahagia," tegas Freeman.

"Orang tua dan guru bisa merasa terancam dengan kehadiran mereka dan bereaksi meredam kemampuan mereka. Yang mereka inginkan hanya diterima apa adanya, kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi, dan mendapatkan dukungan moral yang memadai," papar Freeman lebih jauh.

Salah satu contoh anak berbakat yang kemudian gagal untuk berkembang adalah Andrew Halliburton, yang ketika masih berusia delapan tahun telah memahami matematika untuk sekolah menengah tetapi kini hanya bekerja di warung cepat saji McDonald.

Contoh lain yang menarik adalah Anna Markland dan Jocelyn Lavin yang telah menjadi bintang sekolah musik Chetham, Manchester, Inggris, ketika berusia 11 tahun. Markland yang kini berusia 46 tahun, berasal Princes Risborough, Buckinghamshire, Inggris dan pada 1982 dinobatkan sebagai Pemusik Termuda Terbaik oleh BBC. Ia kemudian belajar musik di Oxford selama dua tahun dan sekarang menjadi seorang pemusik profesional, yang menurutnya merupakan profesi terbaik di dunia.

Sebaliknya, Lavin berbalik dari musik dan berpindah menekuni ilmu pengatahuan alam. Ia kemudian memmperoleh nilai A dalam bidang itu di antara 210 anak berbakat tadi. Tetapi setelah masuk University College London, ia gagal dalam matematika dan astronomi pada usia 17 tahun. Ia kemudian ke luar tanpa meraih satu gelar pun. "Saya tak tahu yang ingin saya tekuni kecuali terbang ke luar angkasa," katanya.

Setelah 20 tahun berprofesi sebagai guru matematika, ia kini masih harus bermasalah dengan rumahnya yang dililit masalah kredit. Menurut Professor Freeman, permasalahan lain bagi anak-anak istimewa, mereka sering kali cemerlang di bidang apa saja sehingga mereka cenderung ingin mencoba bidang lain padahal bidang yang terdahlu belum dikuasai betul.

Pada dasarnya anak cerdas akan gagal jika mereka ditempatkan di bawah tekanan untuk berkembang. "Kepuasan dan kreatifitas dari masa anak-anak adalah dasar untuk semua pekerjaan besar," tambah Freeman. Read More...

Hidup Bahagia Adalah Pilihan, Benar Deh...


Bahagia bukan imbas kimiawi tubuh, tapi pilihan. Dulu beredar teori bahwa kegembiran semata-mata berhubungan dengan genetika, tapi beberapa ilmuwan perilaku di Australia, Selasa (5/10), dalam studi yang dipandang sebagai terobosan di bidang penelitian psikologi, mengesampingkan teori itu.

Hasil dari studi selama 25 tahun terhadap 60 ribu orang Jerman memperlihatkan kegembiraan jangka panjang ditentukan oleh gaya hidup, keputusan termasuk memilih pasangan, pekerjaan dan agama.

Menurut ABC News, pemimpin studi tersebut dan Asisten Profesor di University of Melbourne of Australia, Bruce Headey, mengatakan, studi itu mengubah pendapat yang sudah lama ada mengenai kegembiraan terutama dikaitkan dengan kepribadian. "Kegembiraan bukan cuma masalah keturunan. Itu bukan sekadar masalah gen," kata Profesor Headey sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Cina, Xinhua.

"Gen mungkin memiliki 50% peran dalam kisah tersebut, tapi sisanya tergantung atas pilihan gaya hidup --pilihan yang berkaitan dengan pasangan Anda dan juga berkaitan dengan kehidupan pekerjaan anda," katanya.

Studi tersebut dijadwalkan diterbitkan di dalam jurnal resmi United States National Academy of Sciences, dan dilandasi atas data dari German Socio-Economic Panel, yang dilakukan oleh para ilmuwan yang sebagian berasal dari Australia.

Studi itu menganalisis reaksi dari sampel orang-orang yang mewakili secara nasional dan berusia 16 tahun serta mengenai siapa yang menjawab pertanyaan setiap tahun dari 1984 sampai 2008. Mengenai hubungan, temuan tersebut mengungkapkan bahwa individu yang memiliki pasangan penderita gangguan syaraf sangat kurang bahagia dibandingkan dengan mereka yang memiliki pasangan yang secara emosi lebih stabil.

"Orang yang memilih atau kebetulan dipilih oleh pasangan dengan kepribadian yang relatif tenang, dengan tingkat penderitaan sakit jiwa yang rendah, dan yang cukup ekstrofet serta ramah, mereka cenderung lebih bahagia daripada rata-rata, dan lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang hanya berpegang pada ciri kepribadiannya sendiri," kata Profesor Headey kepada ABC News.

Studi tersebut mendapati orang yang memprioritaskan hubungan mereka dengan anak-anak dan pasangan mereka lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang tertarik pada karir atau keberhasilan materil. Hal serupa terjadi pada orang yang mementingkan orang lain seperti membantu orang atau terlibat dalam kegiatan politik atau sosial.

Bekerja dengan jam yang lebih pendek tak sepenuhnya menghasilkan kegembiraan, tapi bekerja lebih lama atau kurang daripada yang mereka ingini membuat banyak orang jadi sangat tidak bahagia. "Masalah lain yang mempengaruhi adalah kegiatan sosial, terlibat di dalam masyarakat dan dengan teman dengan cara yang aktif," kata Profesor Headey.

Ia menyatakan, kaitan antara agama dan kegembiraan juga terlihat jelas. "Agama kelihatannya berpengaruh pada orang. Orang yang secara rutin datang ke gereja atau masjid agak lebih bahagia dibandingkan rata-rata orang yang tak beragama atau tak pernah hadir ke tempat ibadah."

"Jadi, memiliki sejenis sistem kepercayaan yang memberi orang rasa berarti atau punya tujuan penting bagi kebahagiaan," kata Profesor Headey. Ia menyatakan, temuan itu adalah yang pertama dalam skala yang seluas itu. "Dalam masalah apa arti penelitian kami dalam persoalan pekerjaan empiris ini mengenai penentu kepuasan hidup, itu saya kira adalah terobosan yang berarti," katanya.

"Orang ingin bahagia, mereka mau tahu apa yang dapat mereka lakukan untuk membuat perbedaan dan ini memberi suatu petunjuk mengenai beragam jenis pilihan yang menentukan," katanya. "Jadi, kita tidak harus terpaku pada pendapat bahwa kegembiraan sudah ditetapkan, seperti penyakit atau ketinggian atau gen," katanya. Read More...

PTN Diminta Ikuti Regulasi 60 Persen PMB Nasional

Kamis, 07 Oktober 2010

JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) meminta perguruan tinggi negeri (PTN) legowo terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No 66/2010 tentang tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam PP itu, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berserta politeknik dan UIN harus menyediakan 20 persen kursi bagi mahasiswa tak mampu.

Tidak hanya itu, di PP itu juga menyebutkan, PTN diwajibkan menjaring calon mahasiswa program sarjana lewat pola penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara nasional sebanyak 60 persen. Sewaktu kebijakan itu masih menjadi wacana, beberapa PTN kurang sependapat. Namun ada juga yang sependapat.

Sebelumnya Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmaloka mengatakan, ITB tidak ada masalah dengan kebijakan 60 persen kuota penerimaan mahasiswa baru dari seleksi nasional. Sekarang ini, kata Akhmaloka, kuota penerimaan mahasisawa baru di ITB untuk SNMPTN dan tes mandiri sama besarnya, yakni 50 persen. Artinya, jika pemerintah mau menambah menjadi 60 persen, tidak akan ada perubahan yang signifikan terhadap ITB. “Perlu digarisbawahi, ITB tidak cari uang dari tes mandiri. Kami punya sumber pendanaan sendiri, seperti dana abadi, alumni, dan sumbangan masyarakat,” ucap Akhmaloka.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, mahasiswa miskin perlu diintervensi dengan beasiswa dan kebijakan untuk memotong mata rantai mahasiwa yang tidak dapat kuliah karena alasan biaya. Dia menegaskan pemerintah betul-betul ingin berkomitmen memberi perhatian khusus bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. ''Kalau PTN anggap ini menjadi beban, itu paham yang individualistis,'' kata Mendiknas.

Kebijakan 60 persen PMB dari seleksi nasional, imbuh Mendiknas, agar memudahkan calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke PTN di luar daerahnya. Sehingga, mereka tidak perlu ke luar daerah mengikuti berbagai tes mandiri di berbagai PTN.

''Dengan kebijakan 60 persen itu, lulusan SMA bisa mendaftar ke PTN mana saja di Indonesia. Itu menghemat biaya,” cetus Mendiknas. ''Semakin banyak pintu penerimaan mahasiswa baru, semakin banyak pula biaya yang harus dikeluarkan calon mahasiswa. Selain itu, dapat menimbulkan stres lantaran harus mengikuti 3 atau 4 tes di universitas berbeda.''

Tapi, kata Mendiknas, pihaknya tetap memberi kuota 40 persen agar PTN dapat menyelenggarakan tes seleksi mahasiswa baru secara mandiri. Read More...

32 % Angka Putus Sekolah Nasional Ada di Jawa Tengah


SEMARANG--Menurut Ketua Yayasan Lembaga GNOTA, Jeannette Sudjunadi, berdasarkan data dari badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat tahun 2009, di Indonesia terdapat sedikitnya 13.685.324 anak sekolah --usia 7 hingga 15 tahun-- yang putus sekolah. Dari jumlah ini, sebanyak 419.940 (32 persen) diantaranya berada di provinsi Jawa Tengah. "Dari jumlah angka putus sekolah ini, yang dapat diakses program- program bantuan agar anak tersebut tidak putus sekolah masih sangat minim," ujarnya, saat menghadiri penyerahan bantuan program 'Berbagi untuk Maju' tahap II yang dilaksanakan di SDN Mangunharjo, Kecamatan Mangkang, Kota Semarang, Rabu (6/10).

Besarnya angka putus sekolah maupun anak yang terancam putus sekolah di negeri ini, diakui masih menjadi kendala bagi GNOTA dalam memaksimalkan perannya. Pasalnya kemampuan GNOTA untuk dapat mengentaskan anak bangsa yang putus sekolah ini masih sangat terbatas. Sehingga gerakan untuk meminimalisir angka putus sekolah maupun anak yang terancam putus sekolah ini butuh sinergi antar pihak yang berkompeten bagi masa depan anak bangsa.

"Kita terus mendorong agar para orang tua yang lain ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan pendidikan serta masa depan anak bangsa ini," imbuh Jeannette dalam jumpa pers dengan wartawan usai penyerahan bantuan ini.

Terkait dengan masih tingginya angka anak yang terancam putus sekolah ini juga diakui oleh Kepala Sekolah SDN Mangunharjo, Khoiri. Ia mencontohkan, mayoritas murid sekolahnya yang berlatar belakang dari keluarga nelayan dan petani. Akibat faktor kemiskinan ini, tak sedikit siswa di sekolahnya yang harus 'gantung buku' alias putus sekolah. Kalaupun ada yang menuntaskan proses belajarnya masih belum memenuhi pendidikan dasar sembilan tahun. Read More...

Coba Deh...Diet, Risiko Kanker Payudara Pun Turun


Diet dua kali seminggu rupanya bisa mengurangi peluang perempuan terkena kanker payudara. Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika perempuan yang mengalami kelebihan berat mengikuti program diet yang ketat maka hormon penyebab kanker akan berkurang sebanyak 40 persen, mengikuti penurunan berat badan sebanyak 13 Pound atau sekitar 5,89 kilo gram.

Penelitian yang dilakukan oleh Wythenshawe Hospital dan dipimpin oleh Dr Michelle Harvie itu, demikian kutip The Telegraph, mempelajari 100 orang perempuan yang mengalami kelebihan berat dari Greater Manchester, INggris.

Setengah dari jumlah perempuan itu mengikuti program diet dengan hanya mengkonsumsi 650 kalori perhari selama dua hari dalam satu minggu. Sisanya lagi hanya mengkonsumsi 1500 kalori setiap hari dalam satu minggu.

Setelah enam bulan mengikuti program diet yang pertama, kadar hormon leptin perempuan-perempuan itu berkurang sebanyak 40 persen, kadar insulin turun sebanyak 25 persen, dan protein inflamasi turun sebanyak 15 persen. Ketika zat itu punya kaitan erat dengan kanker payudara.

Mereka yang mengikuti diet 1500 kalori juga menunjukkan penurunan berat dan penurunan kadar hormon yang sama. Dr Harvie mengatakan diet itu merupakan jalan keluar bagi para perempuan yang mengalami kesulitan mengikuti diet ketat selama seminggu penuh.

Di antara para perempuan yang mengikuti program itu adalah Professor Gillian Haddock yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terserang kanker payudara. Ia berhasil menurunkan berat badanya sebanyak sekitar 6,35 kilo gram dalam satu minggu.

"Banyak faktor penyebab kanker payudara yang tidak bisa dikontrol seperti usia, jenis kelamin, dan sejarah keluarga, tetapi kita bisa mengambil langkah positif dengan tetap menjaga bobot badan yang sehat," kata Pamela Goldberg, pimpinan Breast Cancer Campaign, sebuah yayasan amal yang bergerak di bidang penelitian kanker payudara.

"Pendekatan diet dengan selang waktu itu memberikan pilihan untuk cara diet konvensional yang bisa membantu mengurangi berat badan sekaligus mengurangi resiko kanker payudara," Goldberg mengakhiri. Read More...

Uppss...Di Inggris Kotoran Manusia Segera Jadi Sumber Energi


Inggris bersiap-siap memanfaatkan kotoran manusia sebagai sumber energi secara luas di wilayahnya setelah sebuah pemukiman di Oxfordshire berhasil memanfaatkan sebagai sumber energi pemanas ruangan. Rumah-rumah di Didcot, 16 kilo meter Oxford, menjadi yang pertama di Inggris yang menggunakan kotoran manusia sebagai sumber gas untuk pemanas ruangan.

Sejumlah 200 rumah di Oxforshire akan menggunakan biometana yang terbuat dari limbah kotoran mereka sendiri yang telah dibuang tiga minggu sebelumnya. British Gas, Thames Water, dan Scotia Gas Network sekarang berharap bisa menjalankan proses yang sama di seluruh Inggris.

Menurut arahan Uni Eropa, pada 2020 15 persen dari energi yang digunakan di Inggris harus berasal dari sumber yang terbarukan. Martin Orril, kepala bidang energi, teknologi, dan inovasi dari British Gas kepada BBC mengatakan bahwa memanfaatkan gas dari kotoran manusia dan mensuplainya dalam jaringan nasional merupakan langkah logis bagi Inggris untuk mencapai target Uni Eropa itu.

Ia menambahkan bahwa para pelanggan tidak boleh merasa jijik tetapi sebaliknya bangga karena ambil bagian adalam usaha daur ulang. "Mereka tidak akan bisa membedakannya karena sumber energi yang diperbaharui itu tidak beraroma dan infrastrukturnya pun telah tersedia,' kata Orril.Semua prosesnya akan memakan waktu hanya 23 hari.

Praktik penggunaan 'anaerobic disgester', mekanisme pengelola bakteri, untuk mengubah feces menjadi bahan pembangkit tenaga listrik sudah dibangun dengan baik di selutuh negara itu.Pembangkit tenaga listrik yang dibangun British Gas di pusat pengolahan limbah Thames Water di Didcot membersihkan biogas sisa yang diproduksi dan mengubahnya menjadi biometana yang cocok digunakan untuk kompor dan sistem pemanas rumah.

Kathryn Rushton (45) ibu dua anak adalah salah satu dari mereka yang menggunakan gas yang disuplai dari limbah kotoran manusia. "Saya berkata kepada anak-anak saya tentang hal itu dan awalnya mereka menutup hidung mereka tetapi kemudian mereka menganggap itu gagasan yang cemerlang," kata Rushton.

"Itu terbuat dari sesuatu yang kita produksi dan bisa diperbaharui. Kita berusaha untuk menemukan energi baru jadi kita harus menggunakan apa saja yang kita dapatkan. Saya pendukung energi itu," tegas Rushton. Perusahaan energi lainnya termasuk United Utilities dan Ecotriciy juga telah mengumumkan rencana mereka untuk mengijeksi biometana ke dalam jaringan mereka di masa mendatang.

Cara pengolahan limbah kotoran manusia menjadi sumber energi gas melalui beberapa tahap. Pertama kotoran-kotoran manusia dari pemukiman di tampung tangki-tangki penampungan. Kotoran itu kemudian diolah dalam 'anaerobic disgesters' yang kemudian mengubahnya menjadi gas metana. Selain gas metana dihasilkan juga pupuk dan air bersih.

Gas metana itu kemudian dialirkan ke pembangkit pembangkit biogas yang kemudian mengalirkannya ke rumah-rumah untuk digunakan sebagai bahan bakar kompor atau pemanas ruangan. Read More...
Related Posts with Thumbnails
banner125125 d'famous_125x125
 

Followers