Diskusi adalah pertukaran pengetahuan, sedangkan perdebatan adalah saling menukar kedunguan

Tentang Saya

Tempat Belanja Online

Tempat Belanja Online
Toko online biasa tapi bukan barang-barang biasa-biasa

JANGAN LUPA WAKTU

Anak 2 Jam Nonton TV/Game, Masalah Kejiwaan Mengintai

Sabtu, 16 Oktober 2010

NEW YORK--Selama lebih dari dua jam sehari menonton televisi ataupun bermain "video game" di komputer dapat memberikan risiko yang lebih besar bagi anak-anak pada masalah kejiwaan apapun tingkat aktivitas mereka, demikian menurut sebuah penelitian di Inggris pada Selasa.

Para peneliti dari Universitas Bristol meneliti lebih dari 1.000 anak kecil yang berumur 10 hingga 11 tahun. Selama lebih dari tujuh hari, mereka mengisi kuesioner yang menanyakan intensitas waktu yang mereka habiskan sehari-hari di depan televisi atau komputer dan menjawab pertanyaan yang menjelaskan keadaan jiwa mereka, termasuk emosi, tingkah laku, dan masalah yang bersangkutan lainnya sementara sebuah pengukur tingkah laku (accelerometer) memantau aktivitas fisik mereka.

Jumlah selisih kerumitan kejiwaan secara signifikan sebanyak sekitar 60 persen lebih tinggi bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam selama satu hari di depan salah satu layar tersebut, dibandingkan dengan mereka yang menonton pada waktu yang lebih sedikit, kata laporan para peneliti di dalam jurnal Pediatrics.

Angka selisih tersebut menjadi berlipat bagi anak kecil yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam di depan kedua jenis layar tersebut selama sehari. Para peneliti menemukan hasil ini tanpa memerhatikan jenis kelamin, umur, tingkat pubertas, atau tingkat pendidikan dan kemampuan ekonomi dan tidak memantau keaktifan anak tersebut selama sisa harinya.

"Kami mengerti aktivitas fisik baik bagi kesehatan jiwa dan tubuh pada sang anak dan terdapat beberapa bukti bahwa menonton layar itu mengakibatkan kelakuan yang negatif," ujar Dr. Angie Page kepada Reuters Health. "Namun hal itu masih belum jelas apakah tingkat aktivitas fisik akan "mengimbangi" tingginya tontonan pada layar itu bagi anak kecil."

Para peneliti menemukan masalah kejiwaan jauh meningkat jika anak kecil mengalami pelatihan sehari-hari mulai dari tingkat yang sedang hingga ketat selama kurang dari satu jam atas meningkatnya tontonan pada layar itu. Bagaimanapun, aktivitas fisik tidak hadir untuk mengimbangi konsekuensi kejiwaan pada waktu tontonan layar itu.

Para peneliti mengatakan waktu yang tetap juga tidak berhubungan dengan mental kelakuan yang baik. "Tampaknya lebih kepada apa yang kamu lakukan pada waktu tetap itu yang menjadi penting," ujar Page, menjelaskan kurangnya dampak negatif ditemukan pada kegiatan seperti membaca dan melakukan pekerjaan rumah.

Page dan tim penelitinya mengakui beberapa keterbatasan pada penelitiannya, termasuk potensi ketidak-akuratan seorang anak sewaktu mengisi jadwal kegiatan pada kuesioner. Read More...

Tahun 2011 Kemendiknas Prioritaskan Politeknik


BANDA ACEH--Kementerian Pendidikan Nasional akan memprioritaskan program pembinaan politeknik di dunia pendidikan tinggi di Indonesia guna meningkatkan lulusan dengan kualitas kemampuan keahlian yang optimal. Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Ir Muhammad Nuh, saat melakukan kunjungan ke Kampus Politeknik Aceh yang berlokasi di Desa Pango, Kota Banda Aceh, Jumat.

Disebutkan Menteri, program prioritas ini mencakup penambahan kampus politeknik di setiap daerah di Indonesia, menambah daya tampung di kampus politeknik dan memperkuat sumber daya politeknik, termasuk bangunan fisik dan dosen, serta memperluas jejaring di dunia usaha. "Negara ini membutuhkan ahli-ahli yang tidak hanya mampu berpikir tapi juga harus memiliki kemampuan praktek yang memadai, sehingga ini akan membuat negara bisa maju dan bertahan dibidang industri," jelas Mendiknas.

Dalam kunjungannya ke Politeknik Aceh, Mendiknas Muhammad Nuh, mengakui bangga melihat prestasi yang dihasilkan politeknik tersebut walau dengan usia yang baru setahun. "Kita berharap prestasi-prestasi yang sudah dihasilkan bisa dipertahankan, dan tentunya kita juga akan memberi kesempatan dan peluang bagi para dosen untuk bisa menambah kapasitas yang lebih baik," ucap Menteri.

Sementara itu, Direktur Politeknik Aceh, Hanafiah, mengatakan hingga tahun kedua berdirinya, Politeknik Aceh sudah berhasil melakukan kerja sama dengan 30 perusahaan nasional, sebagai lembaga mitra untuk para mahasiswa yang melakukan kerja praktek. "Kita sangat senang bahwa tahun depan pemerintah menjadikan program pembinaan politeknik menjadi program prioritas, sehingga politeknik-politeknik yang ada bisa berkembang," sebut Hanafiah. Read More...

Ini Hasil Riset Lho, Tempe Bekhasiat Atasi Diare

Jumat, 15 Oktober 2010

WAGENINGEN--Makanan Tempe ternyata bisa mengatasi diare. Produk dari kacang kedelai ini mengandung bahan-bahan tertentu yang bisa mencegah bakteri penjangkit penyakit menempel di dinding usus.

Demikian hasil penelitian mikrobiolog pangan dari Universitas Wageningen, Belanda Petra Roubos. Menurut Roubos, Tempe adalah 'semacam kue kacang kedelai yang berjamur dan beragi'. Sejumlah kalangan sudah lama menyatakan tempe dapat mengobati diare.

Roubos ingin membuktikan apakah hal itu benar. Ia memasukkan sepotong tempe pada sel-sel usus yang sudah dibiakkan. Ternyata tempe mampu mempersulit bakter penjangkit penyakit menempel di sel-sel tersebut. Menempelnya bakteri adalah stadium awal infeksi yang menyebabkan diare. Read More...

Jalan Kaki Meningkatkan Ukuran Otak, Coba deh..


PITTSBURGH--Berjalan kaki ternyata memberikan banyak manfaat bagi manusia. Peneliti Amerika Serikat menemukan, berjalan kaki setidaknya sejauh 16 kilometer dalam sepekan ternyata bisa mempengaruhi kemampuan otak seseorang.

Berjalan kaki rupanya bisa berkontribusi terhadap pengurangan penyusutan otak dan terhadap penyakit demensia di usia tua. Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 300 orang di Pittsburgh, memperlihatkan kontraksi otak yang berhubungan dengan penuaan berkurang pada orang yang berjalan sejauh 10,8 kilometer dibandingkan dengan yang berjalan kaki dengan jarak di bawah itu.

Kirk Eriksson dari University of Pittsburgh mengatakan, penyusutan otak di usia tua dapat menyebabkan masalah ingatan. Dari hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neurology ini, dia menyarankan perlunya dirancang latihan fisik yang baik untuk mencegah penyakit Alzheimer.

Alzheimer ini merupakan jenis penyakit yang paling umum dari demensia karena membunuh sel-sel otak secara perlahan. ''Penelitian menunjukkan bahwa beberapa aktivitas terutama berjalan kaki, mampu meningkatkan ukuran otak,'' katanya. Read More...

Wakil Mendiknas: BOS Belum Berjalan Baik


JAKARTA--Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah dinilai sudah sangat transparan sekalipun tata pelaksanaannya masih belum berjalan baik, kata Wakil Mendiknas Fasli Jalal. "Dana BOS sangat transparan meskipun belum puas terhadap tata pelaksanaanya," kata Fasli Jalal, di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, dalam jenjang dan pertahunnya dibuat informasi ke-83 koran daerah tentang daftar nama sekolah di setiap daerah yang mendapatkan BOS. Selain itu, terdapat pula esensi tentang peraturan yang berisi tentang apa saja informasi yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi publik serta membuat buku panduan yang dibagikan ke sekolah-sekolah.

Mengenai penggunaan dana BOS, katanya, saat ini sudah ada 240.000 sekolah yang terdaftar. Untuk tahun ini ada 200.000 sekolah yang terdiri dari 178.000 SD negeri atau swasta dan 42.000 SMP dan MTS Negeri atau swasta yang terdaftar dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah atau RAPBS, disahkan oleh sekolah dan disetujui oleh Dinas Pendidikan.

Dalam UU NO 14/2008 hanya mengatur dua hal, yaitu peraturan pemerintah mengenai retensi atau pengecualian dalam UU tersebut dan ganti rugi antara pemohon dan badan publik. "Jadi kalo ada kerugian, badan publik yang bertanggung jawab," kata Komisioner Komisi Informasi Pusat, Henny S. Widyaningsih.
Untuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPDI) bisa dijabat oleh siapa saja asalkan ada Surat Keputusan dan "Standart Operating Procedure" atau SOP.

Apabila humas ingin menjadi PPDI harus memiliki peraturan internal. PPDI harus ada disetiap badan publik dan pemohon yang ingin mencari informasi baik secara lisan maupun tulisan akan berurusan dengan PPDI.
PPDI wajib merespon pemohon dalam sepuluh hari, apabila tidak maka pemohon boleh membuat surat kebertan kepada PPID dalam 30 hari. "Sanksi PPID apabila tidak memberikan informasi yang boleh diketahui oleh publik ada dua, yaitu, kurungan selama satu tahun dan denda Rp5.000.000," kata Henny.

Penggunaan dana BOS yang harus didukung oleh pihak sekolah dan orang tua ini nantinya akan ada kerjasama dengan OSIS disetiap sekolah yang dapat memuat berita tentang apapun termasuk dana BOS dan penggunaanya. Informasi ini dapat dimuat di majalah dan mading sehingga dapat diketahui oleh semua warga sekolah tidak oleh kepala sekolah saja. Read More...

Awas, Cahaya Saat Malam Bisa Naikkan Berat Badan Lho

Kamis, 14 Oktober 2010

OHIO--Berdasarkan penelitian pada tikus, paparan cahaya saat malam bisa mengakibatkan berat badan naik, bahkan tanpa mengubah kegiatan fisik atau makan lebih banyak. Para peneliti menemukan bahwa tikus yang diterpa cahaya redup pada malam hari selama delapan minggu berat tubuhnya bertambah 50 persen lebih banyak dari tikus yang hidup dengan siklus standar terang dan gelap.

"Meski tidak ada perbedaan dalam tingkat aktivitas atau konsumsi makanan sehari-hari, tikus yang hidup dengan cahaya saat malam menjadi lebih gemuk daripada yang lain," kata Laura Fonken, penulis penelitian dan mahasiswi doktoral neuroscience di Ohio State University, seperti dikutip dari ScienceDaily. Penelitian ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, minggu ini.

Bila tikus tidak kurang aktif atau makan lebih banyak, apalagi penyebab berat badan bertambah? Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang hidup dengan cahaya saat malam makan pada waktu mereka di luar kebiasaan mereka.

Dalam satu penelitian, tikus yang terpapar cahaya saat malam, berat badannya tidak bertambah lebih banyak dari tikus dalam siklus terang dan gelap. Persediaan makanan tikus itu dibatasi ke waktu makan normal.

"Sesuatu mengenai cahaya pada malam membuat tikus dalam penelitian kami ingin makan di saat yang salah untuk memetabolisme makanan mereka dengan benar," kata Randy Nelson, yang juga menulis penelitian dan seorang profesor psikologi dan neuroscience di Ohio State University.

Dalam satu penelitian, tikus dirumahkan dalam satu dari tiga kondisi: terpaan cahaya selama 24 jam terus-menerus, siklus standar terang dan gelap (terpaan cahaya selama 16 jam, 8 jam gelap), atau 16 jam cahaya siang hari dan 8 jam cahaya redup.

Para peneliti mengukur berapa banyak makanan yang dipakai tikus setiap hari. Mereka juga mengukur berapa banyak mereka bergerak di sekitar kandang mereka setiap hari melalui sistem persimpangan sinar inframerah. Massa tubuh dihitung setiap minggu.

Hasilnya menunjukkan bahwa tikus dengan cahaya redup saat malam massa tubuhnya meningkat lebih tinggi dari mereka yang hidup dalam siklus standar terang dan gelap. Berat mereka meningkat sejak minggu pertama penelitian dan terus berlanjut.

Pada akhir penelitian, tikus yang hidup dengan cahaya malam hari berat badannya kira-kira 12 gram. Tikus yang hidup dengan siklus standar terang dan gelap berat badannya 8 gram. Tikus yang mendapat terpaan cahaya terus menerus juga memiliki berat badan lebih dari mereka yang hidup dengan siklus standar terang dan gelap. Nelson mengatakan tikus yang hidup dengan cahaya redup di malam hari merupakan perbandingan yang lebih baik untuk paparan cahaya yang biasa diperoleh manusia.

Tikus yang mendapat cahaya redup pada malam hari juga menunjukkan tingkat lemak epididimis lebih tinggi dan gangguan toleransi glukosa, penanda diabetes.

Hasil penelitian menunjukkan tikus dengan cahaya redup tidak makan lebih banyak dari tikus lain. Mereka berubah saat makan. Tikus-tikus itu adalah nokturnal. Mereka biasanya makan dalam jumlah besar di malam hari. Tikus yang hidup dengan cahaya redup makan 55 persen makanan mereka selama siang hari. Sementara tikus yang hidup dengan siklus standar hanya 36 persen.

Para peneliti melakukan penelitian kedua karena waktu makan penting. Mirip dengan yang pertama, dengan satu perbedaan penting: sebagai ganti ketersediaan makanan sepanjang waktu, ketersediaan makanan dibatasi ke waktu lain saat tikus biasanya aktif atau saat mereka istirahat.

Dalam percobaan ini, tikus terkena cahaya redup di malam hari tidak memiliki berat badan lebih besar daripada yang lain saat makanan mereka dibatasi ke waktu mereka aktif.

"Saat kami membatasi asupan makanan mereka ke waktu mereka makan secara normal, kami tidak melihat berat badan bertambah. Ini menambah bukti bahwa waktu makan penting untuk peningkatan berat badan," kata Fonken.

Penemuan ini menunjukkan bahwa tingkat kortikosteron, hormon stres, tidak berbeda dalam tikus dengan cahaya redup di malam hari dibandingkan mereka yang hidup dengan siklus standar. "Ini penting karena kortikosteron sudah dihubungkan dengan perubahan metabolisme," kata Fonken.

Penelitian itu menunjukkan tingkat kortikosteron tikus tidak perlu berubah untuk berubah dalam metabolisme. Para peneliti percaya cahaya bisa mengganggu tingkat hormon melatonin, yang terlibat dalam metabolisme. Selain itu, bisa mengganggu jam biologis, yang membantu pengendalian saat binatang makan dan saat mereka aktif.

Penemuan itu menunjukkan kemungkinan alasan lain untuk epidemi obesitas di negara barat. "Cahaya di malam hari adalah faktor lingkungan yang bisa berkontribusi pada epidemi obesitas dalam cara yang tak diharapkan orang. Obesitas sosial berhubungan dengan jumlah faktor-faktor termasuk banyaknya paparan cahaya di malam hari," kata Nelson.

Contohnya, para peneliti suda mengenali penggunaan komputer dan televisi berkepanjangan dilihat sebagai faktor risiko. Tetapi, penelitian itu difokuskan pada bagaimana mereka dikaitkan dengan kurangnya kegiatan fisik.

"Mungkin orang yang banyak menggunakan komputer dan menonton TV di malam hari makan di waktu salah, mengganggu metabolisme mereka. Jelas, mempertahankan berat badan perlu menjaga asupan kalori rendah dan kegiatan fisik tinggi. Tetapi, faktor lingkungan ini bisa menjelaskan kenapa beberapa orang yang mempertahankan keseimbangan energi bagus masih bisa menambah berat badan," kata Nelson.

Peneliti lain adalah Joanna Workman, James Walton, Zachary Weil, dan John Morris dari Ohio State University dan Abraham Haim dari University of Haifa, Mount Carmel, di Israel. Penelitian itu didukung oleh National Science Foundation dan United States-Israel binational Science Foundation. Read More...

Pertumbuhan tak Bersama Ortu, Rentan Penyakit Mental


BEIJING--Ini bukan hal baru, tapi lagi-lagi terbukti secara ilmiah. Para pakar kesehatan jiwa di Cina baru-baru ini menemukan, orang-orang yang lebih rentan untuk mengembangkan gangguan mental seperti depresi adalah mereka yang tidak bersama orang tuanya pada tahun-tahun awal pertumbuhan mereka.

"Pengalaman dalam enam tahun pertama adalah peran penting dalam pembentukan kepribadian seorang anak dan rasa aman," kata psikolog senior Liu Huaqing yang bersama Rumah Sakit Huilongguan di Beijing yang mengadakan penelitian itu untuk menandai Hari Kesehatan Mental Dunia ke-19.

Menurut Liu, seseorang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit mental yang serius jika ia tidak bersama orang tua mereka pada tahun-tahun awal mereka. Liu menekankan bahwa ibu harus tinggal bersama bayi mereka sebanyak mungkin untuk dua tahun pertama, dan tidak mengirim mereka ke sekolah berasrama di tahun ketiga mereka.

Selanjutnya, ia menyarankan agar orang tua membangun rasa aman pada anak-anak mereka, seperti mengatakan kepada mereka "Ibu akan segera kembali" atau "Kami akan menjemputmu nanti" setiap kali mereka pergi bekerja atau mengirim anak mereka ke TK.

"Itu adalah proses untuk membangun rasa saling percaya. Jika tidak, anak mungkin merasa ditinggalkan," tambah Liu. Menurut Departemen Kesehatan setempat, kesehatan mental anak-anak dan pemuda adalah salah satu kunci fokus untuk kampanye kesehatan mental tahun ini. Read More...

MK Gelar Sidang Uji Materi UU Sisdiknas


JAKARTA--Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang pengujian UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang diajukan oleh Yayasan Salafiyah Pekalongan (H. Machmud Masjkur) dan Yayasan Santa Maria Pekalongan (Suster Maria Bernardine).

Dalam pokok permohonannya, pemohon menyatakan pasal 55 Ayat (4) UU No 20/ 2003 tentang Sisdiknas yakni lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

Pemohon mendalilkan bahwa frasa 'dapat' dalam Pasal 55 Ayat (4) UU Sisdikinas tersebut, telah menghilangkan atau setidak-tidaknya berpotensi menghilangkan kewajiban pemerintah yang sekaligus menjadi hak pemohon dalam pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dasar.

Selain itu, frase 'dapat' dalam pasal 55 Ayat (4) UU Sisdiknas itu menghilangkan atau setidak-tidaknya berpotensi menghilangkan hak konstitusional untuk mendapatkan perlakuan yang sama di hadapan hukum, jaminan untuk mendapatkan kepastian hukum, dan hak untuk mendapatkan perlakuan yang tidak diskriminatif serta perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia.

Sidang uji materi UU Sisdiknas ini dipimpin oleh HM Arsyad Sanusi sebagai Ketua Panel didampingi Hakim Konstitusi Maria Farida Indrati dan M Alim.

Menanggapi permohonan tersebut, Hakim Maria Farida Indrati minta agar pemohon lebih memperjelas legal standing (kedudukan pemohon) dan memperbaiki kesalahan ketik dari permohonan pemohon. Sedangkan Hakim Arsyad Sanusi meminta pemohon agar menggambarkan kerugian faktual yang dialami pemohon secara jelas. Frasa 'dapat' dalam pasal 55 Ayat (4) UU Sisdiknas memang memiliki makna ganda.

Majelis hakim panel memberikan kesempatan kepada pemohon untuk memperbaiki permohonan paling lambat selama selama 14 hari. Read More...

Baru 193 Sekolah Terapkan Pendidikan Berbasis Karakter


JAKARTA--Pendidikan bermutu berbasis karakter masih sedikit di Indonesia. Menteri Pendidikan Indonesia (Mendiknas), M Nuh mengatakan, baru 193 sekolah yang menerapkan pola tersebut.

''Padahal, untuk membangun sekolah seperti itu, tidak membutuhkan persyaratan yang sulit,'' ujar Mendiknas dalam Seminar Nasional Pra-Muktamar V Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dengan tema Membangun Karakter Bangsa melalui Pendidikan Bermutu Berbasis Karakter. Digelar pada Selasa, (12/10) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Pertama, kata Mendiknas, tidak perlu fasilitas mewah. Kedua, guru yang berkualitas. Ketiga, kepemimpinan dari kepala sekolah. Maka, lanjutnya, mulai tahun lalu, Kemdiknas menyiapkan pelatihan kepala sekolah dan pengawas. Dalam pelatihan tersebut, ada tiga domain dasar yang disiapkan yaitu kepemimpinan (leadership), kemampuan manajemen, dan kemuliaan pribadi, termasuk di dalamnya kontrak kinerja. “Diharapkan pola pendidikan berbasis karakter ini bisa diterapkan pada tahun ajaran 2011-2012,” katanya.

Menurut Mendiknas, pendidikan berbasis karakter itu berupaya mengembalikan karakter bangsa apa adanya. “Nilai esensial karakter yang harus diterapkan pada siswa antara lain jujur, cerdas, peduli, dan tangguh,” ujarnya.

Hal yang perlu difokuskan, lanjut Mendiknas, adalah akses dan mutu pendidikan. Sayangnya, untuk faktor akses pendidikan saja, Indonesia punya pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.

Mendiknas mengatakan, dari 31 juta anak tingkat sekolah dasar (SD), ada 1,7 persen mengalami drop out (DO). Artinya, setiap tahun ada sekitar lebih dari 500 orang siswa usia SD yang gagal melanjutkan pendidikan dasarnya. Persentase itu meningkat pada anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tetapi lulus SD. ''Jumlahnya mencapai 19 persen,'' katanya. Di tingkat SMP pun, persentase siswa yang di DO mencapai sekitar 2 persen.

Faktor ekonomi menjadi alasan terkuat dengan persentase mencapai 70 persen. Padahal, pendidikan sembilan tahun adalah wajib. “Ini tidak boleh dibiarkan dan pendidikan merupakan hak warga negara,” ujar Mendiknas. Kondisi serupa juga terjadi pada jenjang pendidikan dari SMA ke perguruan tinggi (PT). Menurutnya, ada 59 persen siswa SMA tidak melanjutkan studi ke PT.

Mendiknas menambahkan, saat ini sudah ada peraturan pemerintah (PP) No 66/2010 yang mengharuskan perguruan tinggi negeri (PTN) menyediakan 20 persen dari siswa miskin dalam setiap penerimaan mahasiswa baru. “PTN harus pula mengembangkan keramahan sosial,” katanya. Hal ini berarti PTN harus pro terhadap siswa yang punya kemampuan akademis yang bagus tetapi terbentur pada permasalahan ekonomi. Read More...

Balikpapan Tuan Rumah Hari Aksara Internasional ke-45

Senin, 11 Oktober 2010

Perayaan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-45 bakal dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Rangkaian acara yang bakal diselenggarakan pada tanggal 9-11 Oktober 2010 di Gedung Dome diperkirakan diikuti oleh sekitar tiga ribu peserta dari seluruh Indonesia.

Tema HAI tahun ini adalah Aksara Membangun Keadaban dan Karakter Bangsa. Pada peringatan puncaknya pada hari Ahad (10/10) akan dihadiri oleh beberapa pejabat penting di antaranya adalah Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Para Gubernur, Bupati, dan Walikota se Kalimantan Timur, serta para gubernur, bupati, dan walikota dari luar daerah yang menerima anugerah aksara.

Kegiatan HAI tersebut juga dirangkai dengan Temu Satudasawarsa PUG Pendidikan, yang mengagendakan adanya workshop evaluasi program pendidikan keaksaraan, pameran HAI, penyerahan anugerah aksara, serta melaksanakan seminar satu dasawarsa PUG Bidang Pendidikan.

Selama kegiatan HAI berlangsung akan diadakan pameran yang berisi 50 stand yang isinya berupa informasi kebijakan, program-program pendidikan keaksaraan, dan pameran hasil karya warga belajar dari lembaga pendidikan keaksaraan.

Jenis-jenis penghargaan yang akan diberikan pada saat kegiatan HAI tersebut adalah Anugerah Aksara untuk gubernur, bupati, walikota yang berhasil dalam penuntasan buta aksara di daerahnya. Penghargaan Aksara untuk perorangan dan atau lembaga yang berdedikasi dengan inovatif pada pendidikan keaksaraan, perempuan berprestasi, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kreatif, serta penghargaan lainnya untuk PAUD, kursus, dan kesetaraan lain.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulisnya menyatakan, masyarakat Kalimantan Timur menyambut gembira diselenggarakannya HAI ke-45 ini. Gubernur juga menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta dari seluruh Indonesia di Bumi Etam Kaltim, Bumi Ruhul Rahayu, khususnya Kota Balikpapan yang memiliki sebutan Madinatul Iman.

Gubernur berharap, acara berlangsung dengan lancar serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam upaya memasyarakatakan program-program unggulan di bidang pendidikan nonformal dan informal kepada masyarakat luas. Read More...

Diabetes-Jantung Koroner Cegahlah dengan Rumput Laut


Peneliti dari Universitas Brawijaya Malang, Slamet Budi Cahyono mengatakan rumput laut berkhasiat untuk mencegah beberapa penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung koroner. "Rumput laut mengandung antioksidan dan kaya serat alami yang bisa mencegah penyakit degeneratif," katanya usai menjadi pembicara dalam "Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian Kampus Mahasiswa 2010" di Semarang, Jumat.

Menurut dia, rumput laut juga mudah didapatkan di Indonesia, karena bisa ditemui di sepanjang perairan Aceh hingga Papua sehingga masyarakat bisa dengan mudah membuat rumput laut menjadi berbagai olahan yang berkhasiat.

Ia mencontohkan penelitiannya tentang rumput laut yang diolah menjadi mi yang telah meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, mi dari rumput laut memiliki kelebihan dibandingkan mi biasa. "Rumput laut memiliki kemampuan mengikat yodium sehingga kandungan zat tersebut dapat terjaga selama proses pemanasan. Proses pemasakan mi bisa melarutkan yodium dalam garam, namun tidak demikian untuk mi rumput laut," katanya.

Rumput laut, kata dia, justru bisa mengikat yodium yang berkhasiat mencegah penyakit gondok, meski dipanaskan dalam waktu yang cukup lama sehingga lebih menguntungkan dibandingkan mi instan yang hanya terbuat dari terigu. "Dengan menggunakan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan mi, maka konsumsi tepung terigu yang banyak digunakans ebagai bahan baku dalam pembuatan mi instan bisa ditekan hingga 40 persen," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, bahan bakunya, yakni rumput laut mudah didapatkan sehingga cukup bernilai ekonomis bagi masyarakat yang ingin berinovasi membuat mi dari varian lain, terutama rumput laut.

Ia mengakui ide awal penelitiannya tersebut didasari atas ketidaksukaannya mengonsumsi nasi sehingga beralih pada pengonsumsian mi instan, namun pengonsumsian mi instan secara berkepanjangan ternyata berdampak tidak baik. "Saya akhirnya sadar bahwa mengonsumsi mi instan dalam waktu lama bisa berdampak buruk. Karena itu, saya coba meneliti pembuatan mi dengan varian baru hingga akhirnya memilih rumput laut," kata Slamet.

Mi rumput laut hasil inovasi Slamet tersebut ternyata berhasil mendapatkan berbagai penghargaan selama empat tahun berturut-turut, yakni juara 1 pada ajang Technopreneurship di Amerika Serikat pada 2007. Kemudian, juara 1 dalam ajang Food Technology di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2008, penghargaan dari Kementerian Pertanian sebagai Produk Inovatif pada 2009, dan terakhir penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Pemuda Berprestasi dan Pelopor di Bidang Bahari. Read More...

Awas...Polusi Udara Bisa Akibatkan Kanker Payudara


Berdasarkan penelitian, polusi lalu lintas bisa menyebabkan risiko kanker payudara pada perempuan. Para peneliti dari McGill University dan University of Montreal mengatakan jumlah kasus kanker payudara tinggi di daerah yang kadar nitrogen dioksidanya meningkat, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.

Mark Goldberg, salah seorang peneliti mengatakan penelitian itu berawal karena saat ini belum ada penelitian yang menyelidiki hubungan antara polusi udara dan kanker payudara dengan memetakan polusi udara.

"Kami sudah melihat laju kanker payudara naik untuk beberapa waktu. Tak ada yang tahu sebabnya, dan hanya kira-kira sepertiga kasus dihubungkan dengan faktor risiko. Karena tak ada yang mempelajari hubungan antara polusi udara dengan kanker payudara menggunakan peta polusi udara terperinci, kami memutuskan untuk menyelidikinya," kata Goldberg, peneliti dari "Research Institute of the McGill University Health Centre" di Kanada.

Para peneliti menemukan hubungan antara kanker payudara pasca menopause dan paparan nitrogen diokasida. Perempuan yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tertinggi kemungkinan terkena kanker payudara dua kali lipat.

"Kami menemukan hubungan antara kanker payudara pasca menopause dan paparan nitrogen dioksida, yang menjadi penanda untuk polusi udara yang terkait lalu lintas. Sepanjang Montreal, tingkat nitrogen dioksida (NO2) bervariasi antara lima bagian per miliar ke 30 bagian per miliar," kata Goldberg.

"Cara lain untuk mengatakan ini adalah perempuan yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi tertinggi kemungkinan terkena kanker payudara dua kali lipat daripada mereka yang tinggal di daerah dengan polusi rendah."

Goldberg memperingatkan bahwa hasil yang menggelisahkan ini harus ditafsirkan dengan "kewaspadaan besar." Dia menambahkan bukan berarti NO2 menyebabkan kanker payudara. "Pertama-tama, ini bukan berarti NO2 menyebabkan kanker payudara. Gas ini bukan satu-satunya polutan yang dihasilkan oleh mobil dan truk, tetapi saat itu ada, begitu juga gas-gas lain, partikel-partikel dan senyawa-senyawa kami kaitkan dengan lalu lintas, beberapa dikenal sebagai penyebab kanker. No2 hanya penanda bukan agen penyebab kanker yang sebenarnya."

Penelitian itu menggabungkan data dari penelitian-penelitian terdahulu. Para peneliti menggunakan hasil penelitian tahun 2005/2006 untuk membuat dua "peta" polusi udara. "Peta" itu menunjukkan tingkat NO2 di bagian-bagian berbeda di kota pada tahun 1996 dan sepuluh tahun sebelumnya pada tahun 1986.

Para peneliti kemudian memetakan alamat rumah para perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam penelitian peta polusi udara tahun 1996/1997. Itu menunjukkan jumlah penderita kanker payudara lebih tinggi dalam daerah yang memiliki tingkat polusi udara lebih tinggi.
Hasil penelitian itu telah dipublikasi di jurnal Environmental Health Perspectives. Read More...

Siap-siap...Pendidikan Antikorupsi Serentak Dimulai 2011

Jumat, 08 Oktober 2010


JAKARTA--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) siap mengimplementasikan pendidikan antikorupsi 2011. Sasarannya untuk Sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT).

Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Haryono, mengatakan, program ini sebagaimana diamanatkan UU yang memperioritaskan pendidikan sebagai salah satu ujung tombak pemberantasan korupsi. Menurut dia, wujud pendidikan antikorupsi tidak akan memaparkan definisi korupsi dan bagaimana contoh tindakan koruptif. Melainkan harus diajarkan nilai-nilai positif yaitu jujur, berani, peduli, sederhana, bertanggung jawab, adil, disiplin, dan gigih.

''Pendidikan antikorupsi ini sudah dipersiapkan secara matang dan diujicobakan selama setahun. Pada 2011 sudah akan selesai semua,” ujar Haryono pada keterangan pers di kantor Kemdiknas, Jakarta, Senin (4/10).

Persiapan pendidikan antikorupsi dimulai dari pembentukan modul pada 2006. Kemudian proses implementasi pendidikan itu dilanjutkan dengan membangun jajaran fasilitatator (guru dan dosen). Setidaknya sudah 64 sekolah di Bogor, Balikpapan, Jayapura, Palembang, Samarinda, Yogyakarta, dan Jakarta yang mendapat pendidikan antikorupsi.

Sementara beberapa perguruan tinggi juga telah menyelenggarakan kuliah luar biasa dengan menitipkan materi antikorupsi. Di antara perguruan tinggi itu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Paramadina, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, mengatakan, pendidikan antikorupsi ini tidak akan menambah beban. Sebab, pendidikan antikorupsi tidak akan menjadi mata pelajaran. Substansinya lebih banyak seperti oksigen yang masuk ke semua mata pelajaran.

Mendiknas mengungkapkan, evaluasi pendidikan antikorupsi di bawah koordinasi Wamendiknas dari sisi diknas. Sementara evaluasi dari sisi KPK di bawah deputi. ''Sehingga masyarakat bisa ikut mengukur pendidikan antikorupsi berhasil atau tidak,'' katanya. Read More...

Hasil Riset Nih: Baju Merah Bikin Cewek 'Klepek-klepek'


LONDON--Sangat keliru bila seseorang meremehkan pemilihan baju atau kaos yang dikenakan. Baju atau kaos memiliki ruh pencitraan diri seseorang terhadap lingkungan.

Buktinya, hasil riset mengungkap pria yang mengenakan kaos merah dinilai lebih atraktif dan seksi oleh perempuan yang melihatnya. "Kekuatan warna terletak pada kemampuannya untuk membuat orang tampak lebih cemerlang," ungkap pemimpin tim riset asal University of Rochester, Andrew Elliot seperti dikutip dari Dailymail, 2 Agustus.

Ia juga mengungkap perempuan cenderung menilai pria yang mengenakan kaos atau baju berwarna merah sebagai sosok berstatus sosial tinggi, banyak uang dan populer. Pencitraan ini, kata dia, membuat perempuan seolah mabuk kepayang kendati tidak semua pencitraan yang disebutkan benar sesuai fakta.

Warna merah yang dilihat mendalam oleh perempuan, menurut Elliot, akan memberi pengaruh biologis. "Bisa kami katakan, kebudayaan kita (masyarakat barat), prilaku pria seperti binatang ketika berbicara tentang seksual. Hal yang sama juga dilakukan perempuan ketika bersinggungan dengan persoalan seksual," ujarnya.

Sebelumnya, Elliot dan koleganya melibatkan 288 perempuan dan 25 laki-laki untuk menanggapi tujuh foto pria yang berbeda. Setiap partisipan diperlihatkan sebuah foto pria dengan dibatas frame berwarna merah atau putih. Selain itu, peneliti juga memberikan kaos berwarna merah dan warna lainnya. Selanjutnya, partisipan juga diberikan pertanyaan berseri seperti "Seberapa aktraktif orang ini."

Hasilnya, peneliti mencatat warna merah secara terbatas berkaitan dengan status dan percintaan. Pria yang mengenakan kaos merah cenderung aktraktif dan memiliki daya pikat. Selain itu pria berkaos merah dinilai perempuan sebagai sosok yang mudah bergaul, menyenangkan dan baik hati. Penilaian yang sama juga diperoleh dalam riset yang berlangsung di AS, Inggris, Jerman dan China.

"Kami biasanya berpikir bahwa warna identik dengan keindahan dan estetika. Tapi warna membawa arti yang sangat baik dan mempengaruhi prilaku kita dalam cara-cara tertentu tanpa sadar," kata Elliot.

Selain berefek pada manusia, warna juga berpengaruh pada binatang, Misalnya saja, Baboon, hewan ini mengartikan warna merah sebagai simbol dominasi pejantan dalam kelompoknya. Warna merah inilah yang menghantarkan seekor pejantan sebagai penguasa dan memberikan perlindungan terhadap kelompok. Tak ketinggalan pula, warna merah juga berpengaruh terhadap kemapuan pejantan untuk memilih pasangan betinanya. Read More...

Anak Anda Berbakat? Belum Tentu Sukses, Pak, Bu..


LONDON--Anak-anak dengan bakat luar biasa ternyata sama besar kemungkinannya untuk gagal maupun sukses pada masa dewasa. Dalam salah satu penelitian terluas yang pernah diadakan, ditemukan bahwa dari 210 anak berbakat, hanya tiga persen yang akhirnya "jadi orang".

Professor Joan Freeman mengatakan dari 210 anak-anak yang dia teliti, hanya setengah lusin yang bisa dikatakan meraih 'kesuksesan konvensional'. "Pada usia enam atau tujuh tahun anak berbakat memiliki potensi yang mencengangkan, tetapi banyak dari mereka terjebak dalam situasi potensi yang terpasung," kata Freeman seperti yang dikutip Daily Mail, Senin.

Professor Freeman melacak anak-anak yang berbakat di bidang matematika, seni, dan musik sejak tahun 1974 hingga sekarang. Kebanyakan dari mereka tidak sukses pada masa dewasa karena perlakuan yang mereka alami dan dalam beberapa kasus direnggut dari masa kanak-kanak.

Dalam beberapa kejadian, orang tua menekan anaknya begitu keras atau malah dipisahkan dari kelompok sebayanya, sehingga akhirnya hanya mempunyai sedikit teman. Ia juga menambahkan 'menjadi istimewa berarti lebih bisa menghadapi hal-hal yang bersifat intelektual tapi tak selalu bisa menghadapi hal-hal emosional.

Freeman juga cenderung menekankan bahwa anak-anak berbakat sama rapuhnya dengan anak biasa bahkan mungkin "punya kekuatan emosi yang lebih besar". "Saya ingin menegaskan bahwa mereka yang berbakat juga hanya manusia biasa tapi menghadapi tantangan-tantangan, khususnya harapan yang tidak sesuai kenyataan, biasanya dipandang aneh dan tak bahagia," tegas Freeman.

"Orang tua dan guru bisa merasa terancam dengan kehadiran mereka dan bereaksi meredam kemampuan mereka. Yang mereka inginkan hanya diterima apa adanya, kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi, dan mendapatkan dukungan moral yang memadai," papar Freeman lebih jauh.

Salah satu contoh anak berbakat yang kemudian gagal untuk berkembang adalah Andrew Halliburton, yang ketika masih berusia delapan tahun telah memahami matematika untuk sekolah menengah tetapi kini hanya bekerja di warung cepat saji McDonald.

Contoh lain yang menarik adalah Anna Markland dan Jocelyn Lavin yang telah menjadi bintang sekolah musik Chetham, Manchester, Inggris, ketika berusia 11 tahun. Markland yang kini berusia 46 tahun, berasal Princes Risborough, Buckinghamshire, Inggris dan pada 1982 dinobatkan sebagai Pemusik Termuda Terbaik oleh BBC. Ia kemudian belajar musik di Oxford selama dua tahun dan sekarang menjadi seorang pemusik profesional, yang menurutnya merupakan profesi terbaik di dunia.

Sebaliknya, Lavin berbalik dari musik dan berpindah menekuni ilmu pengatahuan alam. Ia kemudian memmperoleh nilai A dalam bidang itu di antara 210 anak berbakat tadi. Tetapi setelah masuk University College London, ia gagal dalam matematika dan astronomi pada usia 17 tahun. Ia kemudian ke luar tanpa meraih satu gelar pun. "Saya tak tahu yang ingin saya tekuni kecuali terbang ke luar angkasa," katanya.

Setelah 20 tahun berprofesi sebagai guru matematika, ia kini masih harus bermasalah dengan rumahnya yang dililit masalah kredit. Menurut Professor Freeman, permasalahan lain bagi anak-anak istimewa, mereka sering kali cemerlang di bidang apa saja sehingga mereka cenderung ingin mencoba bidang lain padahal bidang yang terdahlu belum dikuasai betul.

Pada dasarnya anak cerdas akan gagal jika mereka ditempatkan di bawah tekanan untuk berkembang. "Kepuasan dan kreatifitas dari masa anak-anak adalah dasar untuk semua pekerjaan besar," tambah Freeman. Read More...

Hidup Bahagia Adalah Pilihan, Benar Deh...


Bahagia bukan imbas kimiawi tubuh, tapi pilihan. Dulu beredar teori bahwa kegembiran semata-mata berhubungan dengan genetika, tapi beberapa ilmuwan perilaku di Australia, Selasa (5/10), dalam studi yang dipandang sebagai terobosan di bidang penelitian psikologi, mengesampingkan teori itu.

Hasil dari studi selama 25 tahun terhadap 60 ribu orang Jerman memperlihatkan kegembiraan jangka panjang ditentukan oleh gaya hidup, keputusan termasuk memilih pasangan, pekerjaan dan agama.

Menurut ABC News, pemimpin studi tersebut dan Asisten Profesor di University of Melbourne of Australia, Bruce Headey, mengatakan, studi itu mengubah pendapat yang sudah lama ada mengenai kegembiraan terutama dikaitkan dengan kepribadian. "Kegembiraan bukan cuma masalah keturunan. Itu bukan sekadar masalah gen," kata Profesor Headey sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Cina, Xinhua.

"Gen mungkin memiliki 50% peran dalam kisah tersebut, tapi sisanya tergantung atas pilihan gaya hidup --pilihan yang berkaitan dengan pasangan Anda dan juga berkaitan dengan kehidupan pekerjaan anda," katanya.

Studi tersebut dijadwalkan diterbitkan di dalam jurnal resmi United States National Academy of Sciences, dan dilandasi atas data dari German Socio-Economic Panel, yang dilakukan oleh para ilmuwan yang sebagian berasal dari Australia.

Studi itu menganalisis reaksi dari sampel orang-orang yang mewakili secara nasional dan berusia 16 tahun serta mengenai siapa yang menjawab pertanyaan setiap tahun dari 1984 sampai 2008. Mengenai hubungan, temuan tersebut mengungkapkan bahwa individu yang memiliki pasangan penderita gangguan syaraf sangat kurang bahagia dibandingkan dengan mereka yang memiliki pasangan yang secara emosi lebih stabil.

"Orang yang memilih atau kebetulan dipilih oleh pasangan dengan kepribadian yang relatif tenang, dengan tingkat penderitaan sakit jiwa yang rendah, dan yang cukup ekstrofet serta ramah, mereka cenderung lebih bahagia daripada rata-rata, dan lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang hanya berpegang pada ciri kepribadiannya sendiri," kata Profesor Headey kepada ABC News.

Studi tersebut mendapati orang yang memprioritaskan hubungan mereka dengan anak-anak dan pasangan mereka lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang tertarik pada karir atau keberhasilan materil. Hal serupa terjadi pada orang yang mementingkan orang lain seperti membantu orang atau terlibat dalam kegiatan politik atau sosial.

Bekerja dengan jam yang lebih pendek tak sepenuhnya menghasilkan kegembiraan, tapi bekerja lebih lama atau kurang daripada yang mereka ingini membuat banyak orang jadi sangat tidak bahagia. "Masalah lain yang mempengaruhi adalah kegiatan sosial, terlibat di dalam masyarakat dan dengan teman dengan cara yang aktif," kata Profesor Headey.

Ia menyatakan, kaitan antara agama dan kegembiraan juga terlihat jelas. "Agama kelihatannya berpengaruh pada orang. Orang yang secara rutin datang ke gereja atau masjid agak lebih bahagia dibandingkan rata-rata orang yang tak beragama atau tak pernah hadir ke tempat ibadah."

"Jadi, memiliki sejenis sistem kepercayaan yang memberi orang rasa berarti atau punya tujuan penting bagi kebahagiaan," kata Profesor Headey. Ia menyatakan, temuan itu adalah yang pertama dalam skala yang seluas itu. "Dalam masalah apa arti penelitian kami dalam persoalan pekerjaan empiris ini mengenai penentu kepuasan hidup, itu saya kira adalah terobosan yang berarti," katanya.

"Orang ingin bahagia, mereka mau tahu apa yang dapat mereka lakukan untuk membuat perbedaan dan ini memberi suatu petunjuk mengenai beragam jenis pilihan yang menentukan," katanya. "Jadi, kita tidak harus terpaku pada pendapat bahwa kegembiraan sudah ditetapkan, seperti penyakit atau ketinggian atau gen," katanya. Read More...

PTN Diminta Ikuti Regulasi 60 Persen PMB Nasional

Kamis, 07 Oktober 2010

JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) meminta perguruan tinggi negeri (PTN) legowo terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No 66/2010 tentang tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam PP itu, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berserta politeknik dan UIN harus menyediakan 20 persen kursi bagi mahasiswa tak mampu.

Tidak hanya itu, di PP itu juga menyebutkan, PTN diwajibkan menjaring calon mahasiswa program sarjana lewat pola penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara nasional sebanyak 60 persen. Sewaktu kebijakan itu masih menjadi wacana, beberapa PTN kurang sependapat. Namun ada juga yang sependapat.

Sebelumnya Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmaloka mengatakan, ITB tidak ada masalah dengan kebijakan 60 persen kuota penerimaan mahasiswa baru dari seleksi nasional. Sekarang ini, kata Akhmaloka, kuota penerimaan mahasisawa baru di ITB untuk SNMPTN dan tes mandiri sama besarnya, yakni 50 persen. Artinya, jika pemerintah mau menambah menjadi 60 persen, tidak akan ada perubahan yang signifikan terhadap ITB. “Perlu digarisbawahi, ITB tidak cari uang dari tes mandiri. Kami punya sumber pendanaan sendiri, seperti dana abadi, alumni, dan sumbangan masyarakat,” ucap Akhmaloka.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh, mahasiswa miskin perlu diintervensi dengan beasiswa dan kebijakan untuk memotong mata rantai mahasiwa yang tidak dapat kuliah karena alasan biaya. Dia menegaskan pemerintah betul-betul ingin berkomitmen memberi perhatian khusus bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. ''Kalau PTN anggap ini menjadi beban, itu paham yang individualistis,'' kata Mendiknas.

Kebijakan 60 persen PMB dari seleksi nasional, imbuh Mendiknas, agar memudahkan calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke PTN di luar daerahnya. Sehingga, mereka tidak perlu ke luar daerah mengikuti berbagai tes mandiri di berbagai PTN.

''Dengan kebijakan 60 persen itu, lulusan SMA bisa mendaftar ke PTN mana saja di Indonesia. Itu menghemat biaya,” cetus Mendiknas. ''Semakin banyak pintu penerimaan mahasiswa baru, semakin banyak pula biaya yang harus dikeluarkan calon mahasiswa. Selain itu, dapat menimbulkan stres lantaran harus mengikuti 3 atau 4 tes di universitas berbeda.''

Tapi, kata Mendiknas, pihaknya tetap memberi kuota 40 persen agar PTN dapat menyelenggarakan tes seleksi mahasiswa baru secara mandiri. Read More...

32 % Angka Putus Sekolah Nasional Ada di Jawa Tengah


SEMARANG--Menurut Ketua Yayasan Lembaga GNOTA, Jeannette Sudjunadi, berdasarkan data dari badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat tahun 2009, di Indonesia terdapat sedikitnya 13.685.324 anak sekolah --usia 7 hingga 15 tahun-- yang putus sekolah. Dari jumlah ini, sebanyak 419.940 (32 persen) diantaranya berada di provinsi Jawa Tengah. "Dari jumlah angka putus sekolah ini, yang dapat diakses program- program bantuan agar anak tersebut tidak putus sekolah masih sangat minim," ujarnya, saat menghadiri penyerahan bantuan program 'Berbagi untuk Maju' tahap II yang dilaksanakan di SDN Mangunharjo, Kecamatan Mangkang, Kota Semarang, Rabu (6/10).

Besarnya angka putus sekolah maupun anak yang terancam putus sekolah di negeri ini, diakui masih menjadi kendala bagi GNOTA dalam memaksimalkan perannya. Pasalnya kemampuan GNOTA untuk dapat mengentaskan anak bangsa yang putus sekolah ini masih sangat terbatas. Sehingga gerakan untuk meminimalisir angka putus sekolah maupun anak yang terancam putus sekolah ini butuh sinergi antar pihak yang berkompeten bagi masa depan anak bangsa.

"Kita terus mendorong agar para orang tua yang lain ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan pendidikan serta masa depan anak bangsa ini," imbuh Jeannette dalam jumpa pers dengan wartawan usai penyerahan bantuan ini.

Terkait dengan masih tingginya angka anak yang terancam putus sekolah ini juga diakui oleh Kepala Sekolah SDN Mangunharjo, Khoiri. Ia mencontohkan, mayoritas murid sekolahnya yang berlatar belakang dari keluarga nelayan dan petani. Akibat faktor kemiskinan ini, tak sedikit siswa di sekolahnya yang harus 'gantung buku' alias putus sekolah. Kalaupun ada yang menuntaskan proses belajarnya masih belum memenuhi pendidikan dasar sembilan tahun. Read More...

Coba Deh...Diet, Risiko Kanker Payudara Pun Turun


Diet dua kali seminggu rupanya bisa mengurangi peluang perempuan terkena kanker payudara. Sebuah penelitian menemukan bahwa ketika perempuan yang mengalami kelebihan berat mengikuti program diet yang ketat maka hormon penyebab kanker akan berkurang sebanyak 40 persen, mengikuti penurunan berat badan sebanyak 13 Pound atau sekitar 5,89 kilo gram.

Penelitian yang dilakukan oleh Wythenshawe Hospital dan dipimpin oleh Dr Michelle Harvie itu, demikian kutip The Telegraph, mempelajari 100 orang perempuan yang mengalami kelebihan berat dari Greater Manchester, INggris.

Setengah dari jumlah perempuan itu mengikuti program diet dengan hanya mengkonsumsi 650 kalori perhari selama dua hari dalam satu minggu. Sisanya lagi hanya mengkonsumsi 1500 kalori setiap hari dalam satu minggu.

Setelah enam bulan mengikuti program diet yang pertama, kadar hormon leptin perempuan-perempuan itu berkurang sebanyak 40 persen, kadar insulin turun sebanyak 25 persen, dan protein inflamasi turun sebanyak 15 persen. Ketika zat itu punya kaitan erat dengan kanker payudara.

Mereka yang mengikuti diet 1500 kalori juga menunjukkan penurunan berat dan penurunan kadar hormon yang sama. Dr Harvie mengatakan diet itu merupakan jalan keluar bagi para perempuan yang mengalami kesulitan mengikuti diet ketat selama seminggu penuh.

Di antara para perempuan yang mengikuti program itu adalah Professor Gillian Haddock yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terserang kanker payudara. Ia berhasil menurunkan berat badanya sebanyak sekitar 6,35 kilo gram dalam satu minggu.

"Banyak faktor penyebab kanker payudara yang tidak bisa dikontrol seperti usia, jenis kelamin, dan sejarah keluarga, tetapi kita bisa mengambil langkah positif dengan tetap menjaga bobot badan yang sehat," kata Pamela Goldberg, pimpinan Breast Cancer Campaign, sebuah yayasan amal yang bergerak di bidang penelitian kanker payudara.

"Pendekatan diet dengan selang waktu itu memberikan pilihan untuk cara diet konvensional yang bisa membantu mengurangi berat badan sekaligus mengurangi resiko kanker payudara," Goldberg mengakhiri. Read More...

Uppss...Di Inggris Kotoran Manusia Segera Jadi Sumber Energi


Inggris bersiap-siap memanfaatkan kotoran manusia sebagai sumber energi secara luas di wilayahnya setelah sebuah pemukiman di Oxfordshire berhasil memanfaatkan sebagai sumber energi pemanas ruangan. Rumah-rumah di Didcot, 16 kilo meter Oxford, menjadi yang pertama di Inggris yang menggunakan kotoran manusia sebagai sumber gas untuk pemanas ruangan.

Sejumlah 200 rumah di Oxforshire akan menggunakan biometana yang terbuat dari limbah kotoran mereka sendiri yang telah dibuang tiga minggu sebelumnya. British Gas, Thames Water, dan Scotia Gas Network sekarang berharap bisa menjalankan proses yang sama di seluruh Inggris.

Menurut arahan Uni Eropa, pada 2020 15 persen dari energi yang digunakan di Inggris harus berasal dari sumber yang terbarukan. Martin Orril, kepala bidang energi, teknologi, dan inovasi dari British Gas kepada BBC mengatakan bahwa memanfaatkan gas dari kotoran manusia dan mensuplainya dalam jaringan nasional merupakan langkah logis bagi Inggris untuk mencapai target Uni Eropa itu.

Ia menambahkan bahwa para pelanggan tidak boleh merasa jijik tetapi sebaliknya bangga karena ambil bagian adalam usaha daur ulang. "Mereka tidak akan bisa membedakannya karena sumber energi yang diperbaharui itu tidak beraroma dan infrastrukturnya pun telah tersedia,' kata Orril.Semua prosesnya akan memakan waktu hanya 23 hari.

Praktik penggunaan 'anaerobic disgester', mekanisme pengelola bakteri, untuk mengubah feces menjadi bahan pembangkit tenaga listrik sudah dibangun dengan baik di selutuh negara itu.Pembangkit tenaga listrik yang dibangun British Gas di pusat pengolahan limbah Thames Water di Didcot membersihkan biogas sisa yang diproduksi dan mengubahnya menjadi biometana yang cocok digunakan untuk kompor dan sistem pemanas rumah.

Kathryn Rushton (45) ibu dua anak adalah salah satu dari mereka yang menggunakan gas yang disuplai dari limbah kotoran manusia. "Saya berkata kepada anak-anak saya tentang hal itu dan awalnya mereka menutup hidung mereka tetapi kemudian mereka menganggap itu gagasan yang cemerlang," kata Rushton.

"Itu terbuat dari sesuatu yang kita produksi dan bisa diperbaharui. Kita berusaha untuk menemukan energi baru jadi kita harus menggunakan apa saja yang kita dapatkan. Saya pendukung energi itu," tegas Rushton. Perusahaan energi lainnya termasuk United Utilities dan Ecotriciy juga telah mengumumkan rencana mereka untuk mengijeksi biometana ke dalam jaringan mereka di masa mendatang.

Cara pengolahan limbah kotoran manusia menjadi sumber energi gas melalui beberapa tahap. Pertama kotoran-kotoran manusia dari pemukiman di tampung tangki-tangki penampungan. Kotoran itu kemudian diolah dalam 'anaerobic disgesters' yang kemudian mengubahnya menjadi gas metana. Selain gas metana dihasilkan juga pupuk dan air bersih.

Gas metana itu kemudian dialirkan ke pembangkit pembangkit biogas yang kemudian mengalirkannya ke rumah-rumah untuk digunakan sebagai bahan bakar kompor atau pemanas ruangan. Read More...
Related Posts with Thumbnails
banner125125 d'famous_125x125
 

Followers